Cari Blog Ini

Senin, 14 November 2011

Pengajuan Judul Laporan


TUGAS MANDIRI
METODOLOGI PENELITIAN KOMPUTER
TANSAKSI PENJUALAN DALAM BISNIS RESTAURANT ATAU RUMAH MAKAN SECARA KOMPUTERISASI
Oleh : 
Nama :Mika Resmita    
NPM : 080501072
Dosen Pengampuh : Fevi Hamijaya, M. Kom



FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MEGOW PAK TULANG BAWANG
2010

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Balakang Masalah
Restaurant atau rumah makan adalah setiap tempat uasaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan makanan untuk umum.
Rumah makan merupakan salah satu jenis usaha yang didirikan oleh  perorangan atau juga oleh beberapa orang ( group). Rumah makan didirikan  dengan maksud dan tujuan untuk mencari keuntungan atau juga untuk urusan bisnis. Rumah makan menyediakan kebutuhan makanan/pangan sehari-hari. Melihat perkembangan rumah makan masih banyak yang memiliki kinerja yang kurang baik, faktor ini dapat memungkinkan kehilangan daftar harga, dan juga daftar yang tercantum dalam daftar harga belum akurat.
Untuk melihat bagaimana perbedaan antara restaurant yang menggunakan sistem terkomputerisasi dengan restoran yang masih menggunakan cara manual (tanpa komputer), terlebih dahulu kita harus membahas cara kerja masing-masing sistem.
Pada restaurant yang masih menggunakan cara manual, pada saat pelangan masuk biasanya langsung didatangi oleh pelayan untuk membantu pemesanan makanan. Menu-menu yang dipesan oleh pelanggan ditulis pada kertas rangkap 2, satunya dikasih ke kasir untuk keperluan bill sementara satunya lagi dikasih ke dapur agar dapur mulai memasak pesanan pelanggan.
Umumnya sistem kasir dengan kasir duduk di depan sebuah meja besar, dimana di meja tersebut sudah tersusun dengan rapi bill-bill untuk masing-masing pelanggan. Semakin besar ukuran restoran, maka semakin banyak pula bill yang tersusun di depan kasir. Pada saat ada pelanggan yang meminta bill, pertama-tama kasir akan melirik ke meja pelanggan tersebut atau menanyakan langsung ke pelanggan untuk mendapatkan nomor meja yang dipakai oleh pelanggan. Lalu kasir akan sibuk mencari bill untuk meja yang bersangkutan dari kumpulan bill yang berada di depannya. Seusai mendapatkan bill, kasir terlebih dahulu memeriksa harga untuk menu-menu yang telah dipesan oleh pelanggan, setelah memastikan seluruhnya beres barulah kasir memberikan bill kepada pelanggan untuk pembayaran.
Cara kerja restaurant  yang menggunakan sistem terkomputerisasi berbeda dari yang diatas. Pada saat pelangan masuk ke restoran, pelayan akan mendatangi pelanggan untuk pemesanan makanan. Pesanan ditulis dalam kertas biasa, tidak perlu rangkap 2. Setelah itu pesanan langsung dimasukkan ke komputer terdekat. Dari komputer tersebut, pelayan dapat memerintahkan printer yang berada di dapur untuk mencetak pesanan makanan. Jadi tidak perlu mengantarkan kertas pesanan ke dapur.
Informasi pesanan yang dimasukkan ke komputer secara otomatis akan mengalir ke pihak-pihak yang membutuhkannya, termasuk kasir. Jadi pada saat ada pelanggan yang ingin meminta bill, kasir cukup
memasukkan nomor meja pelanggan tersebut ke komputer, lalu komputer langsung mencetak billnya. Harga sudah langsung dihitung secara otomatis oleh komputer. Pelayanan pelanggan akan menjadi semakin cepat.
Dengan adanya permasalahan tersebut mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam penentuan harga barang, perhitungan jumlah pembayaran dan juga terjadi kelambatan dalam dalam pelayanan kepada konsumen.

Dengan latar belakang permasalahan tersebut, sangatlah tepat jika digunakan alat bantu komputer dalam administrasi penjualan, dengan demikian sistem pembayaran yang dulunya dilakukan secara manual akan digantikan atau dikerjakan secara komputerisasi. Keuntungan-keuntungan dari proses komputerisasi tersebut adalah meningkatnya efisiensi kerja kasir, daftar harga barang keamananannya dan keakuratannya terjamin karena semua data barang disimpan dalam komputer dan juga berkurangnya kesalahan dalam perhitungan jumlah harga pembayaran dan dengan otomatis pelayanan terhadap konsumen meningkat. Dengan persoalan tersebut mendorong penulis untuk membuat sistem
Komputerisasi dalam transaksi penjualan pada rumah makan. Dalam hal ini penulis mengambil judul “Tansaksi Penjualan Dalam Bisnis Restaurant Atau Rumah Makan Secara Komputerisasi”.
  1. Identifikasi Masalah
Pada saat restoran sedang penuh dengan pelanggan, sering terjadi
kesalahan-kesalahan seperti:
1. makanan dihantar ke meja yang salah
2. makanan yang dipesan oleh pelanggan tidak dimasak oleh dapur
3. pelanggan yang datangnya belakangan mendapatkan makanan terlebih dahulumakanan disajikan dua kali ke pelanggan yang sama, padahal yang dipesan hanya satu
Kesalahan-kesalahan seperti ini sifatnya lebih ke arah kesalahan informasi. Kesalahan dapat dikurangi dengan cara memberikan informasi yang tepat kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Sayangnya informasi-informasi yang dibutuhkan sangat sulit didapat untuk restoran yang masih menggunakan sistem manual. Berbeda dengan sistem yang terkomputerisasi, seluruh informasi yang dibutuhkan sudah tercatat pada komputer. Pihak yang membutuhkan dapat mengaksesnya
melalui terminal terdekat.
“Untuk melayani tamu, kami membutuhkan informasi seperti jumlah tamu, nomor meja, daftar makanan yang dipesan, jam berapa pelanggan mulai memesan makanan, bagaimana status makanan yang sudah dipesan apakah sudah selesai dimasak atau belum,” kata Robby Tjahaja, manajer IT Restoran Angke. Dengan keyakinan teguh bahwa komputer akan sangat membantu dalam operasional restoran, Robby berhasil merombak Restoran Angke Ketapang yang dulunya mengelola informasi hanya menggunakan kertas menjadi restoran canggih dengan sistem komputer terintegrasi. “Sekarang seluruh informasi yang kami perlukan dapat diakses hanya dengan beberapa kali klik.”

  1. Batasan Masalah
Pada Rumah Makan atau restaurant ada banyak sistem yang diuslkan untuk dirancang diantaranya adalah sistem pembayaran gaji pegawai, sistem penerimaan karyawan dan lain sebagainya. Untuk itu penulis membatasi masalah hanya pada Sistem Administrasi Penjualan pada Rumah Makan atau restaurant.
  1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini adalah :
    1. bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi disebuah rastaurant atau rumah makan yang disebabkan kesalahan informasi.
    2. Bagaimana mengatasi sistem panjualan disebuah reataurant atau rumah makan yang masih menggunakan sistem penjualan secara manual
    3. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem penjualan disebuah restaurant atau rumah makan.
  1. Tujuan
    1. untuk mengatasi sistem penjualan di sebuah restaurant atau rumah makan yang masih manual
    2. memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan
    3. mengurangi atau meringankan pekerjaan pelayan di sebuah restaurant atau rumah makan.
    4. Membuat aplikasi sistem penjualan dengan menggunakan personal komputer (PC).
  2. Kegunaan Hasil
Di tinjau dari masyarakat atau pelanggan restaurant atau rumah makan dengan adanaya sistem ini mereka memdaatkan pelayanan yang baik dan memuaskan, dengan sistem penjualan yang menggunakan sistem komputerisasi pelanggan tidak terlalu lama menunggu pesanan yang diminta, dan tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan seperti salah janis makanan yang dipesan atau pun peletakkan pesanan dimeja yang salah.
Di tinjau dari restaurant atau rumah makan dengan adanya sistem penjualan secara komputerisasi ini dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan serta meringankan pekerjaan para pelayan restaurant atau ruma makan.
Penulis pribadi dengan terciptanya sistem ini merupakan keberhasilan yang luar biasa, selain untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian komputer dengan sistem ini dapat membantu restaurant atau rumah makan dalam meningkatkan pelayanannya terhadap pelanggan.
  1. Tinjauan Pustaka
Definisi Rumah Makan dan Restoran : Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman untuk umum. Dalam SK tersebut juga ditegaskan bahwa setiap rumah makan harus memiliki seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rumah makan yang sehari-hari mengelola dan bertanggungjawab atas pengusahaan RM tersebut.
Usaha-usaha lain yang sejenis dan tidak termasuk dalam Usaha Rumah Makan dalam definisi ini adalah Usaha Restoran, Usaha Tempat Makan dan Usaha Jasa Boga (Catering).
Sedangkan restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Pengusahaan restoran meliputi jasa pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran sebagai usaha pokok dan jasa hiburan didalam bangunan restoran sebagai usaha penunjang yang tidak terpisahkan dari usaha pokok sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang ditetapkan. Pemimpin restoran adalah seorang atau lebih yang sehari-hari mempimpin dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan usaha restoran tersebut, sedangkan bentuk usaha restoran ini dapat berbentuk Perorangan atau Badan Usaha (PT, CV, Fa atau koperasi) yang tunduk kepada hukum Indonesia.
Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85 tentang Peraturan usaha Rumah Makan, dalam pcraturan ini yang dimaksud dengan yangsaha Jasa Pangan adalah : “Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial”.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan rumah makan maka yang dimaksud rumah makan adalah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya.
Sedangkan Wojowasito dan Poerwodarminto (Marsyangm, 1999:71) mengklasifikasikan restoran atau rumah makan menjadi beberapa tipe, antara lain:

1.      Table D ‘hote Restaurant : adalah suatu restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pernbuka sampai penutup) dan tertcntu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
2.      Coffe Shop atau Brasserei : adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu bias mendapatkan makan pagi. makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya system pelayanannya adalah dengan American service dimana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah dtatur dan disiapkan diatas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara buffet atau prasmanan.
3.      Cafelaria atau Cafe : adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.
4.       Canteen : adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, dan sekolah, tempat dimana para pekerja atau pelajar biasa mendapatkan makan siang atau coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil atau selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan seminar.
5.      Continental Restaurant : suatu restoran yang menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai.
6.      Carvery : adalah suatu restoran yang berhubungn dengan hotel dimana para tamu dapat mengisi sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.
7.      Dining Room : terdapat dihotel kecil, motel atau inn. merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun yang terbuka bag! para tamu dari luar.
8.      Discotheque : ialah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live band. Bar adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah discotheque. Hidangan yang tersedia umumnya berupa snack.
9.      Fish and Chip Shop : ialah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi . jadi rnakanannya tidak dinikmati di tempat itu.
10.  Grill Room (Rotisserie) : adalah suatu restoran yang menyedikan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi dcngan sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill room kadang-kadang disebut juga sebagai steak house.
11.   Inn Tavern : Inn tavern ialah suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di tepi kota. Suasananya dibuat dekat dan ramah, dengan tamu-tamu. Sedangkan hidangannya lezat-lezat.
12.  Night Club/Super Club : adalah suatu restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi sehingga manaikkan gengsi.
13.  Pizzeria: adalah suatu restoran yang kusus menjual pizza. Kadang-kadang juga ada spaghetty atau makanan khas Italia lainnya.
14.  Pan Cake Hoii.se/Creperie: adalah restoran yang khusus menjual pun cake dan crepe yang diisi dengan berbagai macam manisan didalamnya.
15.  Pub : pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendpat izin menjual minuman bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu mendapatkan minumannya dari counter (meja panjang yang membatasi dua ruangan). Pengunjung dapat menikmat; sambil duduk atau berdiri. Hidangan yang tersedia berupa snack seperti pies dan sandwich. Sekarang kita bisa mendapatkan banyak hidangan pengganti di pub.
16.  Snack Bar/Cqfe/Milk Bar: adalah semacam restoran cukupan yartg sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat dimana para tamu mengumpulkan makanan mereka diatas baki yang diambil dari atas kounter dan kemudian membawanya kemeja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan biasanya adalah hamburger, sausages dan sawhvich.
17.  Specialitiy Restaurant: adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara negara tempat asal makanan spesial itu.
18.  Terrace Restaurant: adalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan, namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran induk. Di negara-negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka pada waktu musim panas saja.
19.  Gourmet Restoran: ialah suatu restoran yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman. Keistimewaan restoran ini ialah makanan dan minumannya yang lezat-lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal.
20.  Family Type Restaurant: ialah suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
21.  Main Dining Room: ialah suatu restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar. dimana penyaji makanannya secara resmi, pelan tapi masih terikat oleh suatu peraruran yang ketat. Servisnya biasa menggunakan pelayanan ala Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadirpun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.

  1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penulisan ini adalah dengan mengadakan riset atau penelitian untuk disajikan sebagai bahan analisa. Pada kesempatan ini penulis menggunakan pengumpulan data sebagai berikut :
    1. Studi Pusaka
Metode ini adalah penelitian dengan cara pengambilan data serta
memahami berbagai macam kepustakaan yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang ada.
    1. Observasi
Adalah pengamatan atau peninjauan secara cermat dan turun langsung dalam penelitian objek.







  1. Jadwal Penelitian
  1. Daftar Pustaka












Tidak ada komentar:

Posting Komentar