Cari Blog Ini

Senin, 14 November 2011

Pengajuan Judul Laporan (Metodologi Penelitian Komputer)


TUGAS MANDIRI
METODOLOGI PENELITIAN KOMPUTER
SISTEM MONITORING PENGGUNAAN LISTRIK DALAM RUMAH KOS DENGAN
MENGGUNAKAN INTRANET
Oleh :
Nama : MIKA RESMITA
                        NPM : 080501072
Dosen Pengampuh :
Fevi Hamijaya, M. Kom



FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MEGOW PAK TULANG BAWANG
2010


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Rumah kos adalah sebuah rumah hunian yang sifatnya sementara, dan terkadang bisa dapat langsung dihuni selamanya dengan membeli rimah kos tersebut. Biaya rumah kos beraneka ragam ada yang mahal untuk golongan tinggkat atas, sedang untuk golongan tingkat menengah keatas, dan tingkat rendah untuk tingkat bawahan. Biaya kos itu ditentukan berdasarkan jenis rumah kos, ukuran rumah kos, dan fasilitas yang ada didalam rumah kos tersebut.
            Usaha penyewahan rumah kos dilingkup Universitas saat ini memang bias dibilang usaha yang menjanjikan, tetapi penggunaan listrik dalam usaha rersebut rerkadang tidak terkontrol, dengan demikian akan terjadi pemborosan pemakaian listrik yang mungkin sebenarnya tidak dikehendaki oleh pemilik kos dan bahkan akan membuat biaya pembayaran listrik melonjak. Hal itu bias dikarenakan penyewa /penghuni  meninggalkan kamar dengan kondisi peralatan listrik yang tetap menyala, misal lampu, kipas angin, dan computer. Hal ini bisa juga di karenakan tidak adanya pengawasan oleh pemilik kos itu sendiri sehingga penyewa/ penghuni akan mengabaikan penggunaan listriknya.
Selain biaya rumah kos itu sendiri di tambah lagi biaya penggunaan listrik oleh penghuni kos, semakin besar penggunaan listrinnya maka semakin besar biaya listrik yang harus dikeluarkan oleh penghuni rumah kos tersebut. Biaya listrik tersebut dihitung per-barang yang digunakan dengan menggunakan listrik ataupun menghitung per-bulan penggunaan listrik. Apabila biaya listrik dihitung berdasarkan penggunaan listrik yang dipakai, maka penghuni rumah kos harus usaha untuk menghemat penggunaan listrik
            Usaha penghematan penggunaan listrik disuatu kamar kos harus diperhatikan oleh penghuni kamar kos yang bersangkutan, namun terkadang penghuni kos lalai dan lupa untuk mematikan alat listrik pada saat akan meningglkan rumah kos, atau masih bnyak lagi hal-hal yang mengakibatkan penggunaan listrik yang sacara percuma-Cuma, sehingga usaha usaha penghematan biaya listrik tidak berjalan dengan baik. Tapi pada saat ini pengontrolan penggunaan listrik di sebuah kos-kosan tidak hanya dapat dilakukan oleh penghuni rimah kos saja tapi pemilik kos juga dapat memantau penggunaan listrik disebuah kamar kos yang dimilikinya. Berdasarkan uraian diatas, aka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul :
” System Monitoring Penggunaan Listrik Dalam Kamar Kos Dengan Menggunakan Intranet”
Dalam alat ini dibuat system monitoring untuk penggunaan listrik didalam rumah kos. Monitoring penggunaan listrik ini dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan komunikasi serial yang dihubungkan ke TCP/ IP module dan akan ditampilkan di PC lewat Visual Basic (VB).  dengan alat ini, saat tidak ada penghuni didalam rumah, maka listrik akan diputus.
Dengan adanya system komputerisasi ini, diharapkan kita dapat mengontrol penggunaan listrik yang ada disebuah kos – kosan.


IDENTIFIKASI MASALAH
Keberadaan dan keberdayaan energi listrik merupakan sebuah kaharusan sebagai motor penggerak roda kehidupan pada sebuah bangsa untuk tetap bergarak dan mengarah maju kedepan. Tanpa keberadaan dan keberdayaan energi listrik akan menghambat hingga menghentikan aktifitas masyarakat dunia usaha dan rumahan, serta berujung terhambatnya atau terhentinya kemajuan umat suatu bangsa.
Seperti telah diberitakan beberapa waktu yang lalu bahwa Akibat Krisis Energi Listrik di Indonesia, maka di berbagai wilayah di Indonesia masih akan mengalami pemadaman listrik bergilir hingga tahun 2010 mendatang. Dikabarkan bahwa hal ini dikarenakan PLN (Perusahaan Listrik Negara) Indonesia mengalami defisit akibat tidak berimbangnya pasokan yang dimiliki PLN dengan permintaan energi listrik oleh konsumen (masyarakat). Diberitakan bahwa saat ini sebenarnya total kapasitas terpasang PLN sudah mencapai 26.000 Mega Watt se Indonesia tetapi beban puncaknya sudah mencapai 24.000 MW. sedangkan daya mampunya tentunya sekitar 25.000 mega sehingga bila ada masalah kita tidak punya cadangan lagi
Bagi Penulis, Pemadaman Listrik oleh PLN dalam kasus Krisis Energi Listrik ini bisa dianalogkan seperti seorang Kepala Keluarga (Suami dan Ayah) yang tidak mampu memberi makan 3 kali sehari kepada Istri dan Anak-anaknya, kemudian membuat solusi masalah (yang timbul dari dirinya sendiri) tersebut, yakni membuat kebijakan dengan meminta Istri dan Anak-Anaknya untuk hidup berhemat (baca: makan 1 sampai dengan maksimal 2 kali sehari). Baik dan bijaksanakah kebijakan/solusi dari Suami/Ayah tersebut? Jelas tidak! Lantas bagaimana solusinya? Karena masalah ini sudah menyangkut hak dan kewajiban dalam berkeluarga, maka bagaimanapun kondisinya, si Suami/Ayah tersebut berkewajiban harus bisa memberi nafkah dan memberi makan layak untuk Istri dan Anak-Anaknya bagaimanapun caranya (kecuali cara-cara yang dilarang Tuhan tentunya).
Penyebab masalah Krisis Energi Listrik di Indonesia:
  • Pola dan Rencana Pengadaan Energi Listrik yang tidak baik
  • Pola dan Rencana Distribusi Energi Listrik yang tidak baik
  • Instalasi dan Infrastruktur pada Sumber Energi Pembangkit Listrik yang tidak baik/memadai
  • Pengadaan dan Pemberdayaan serta Distribusi Energi Listrik tidak dilakukan secara professional
  • Instansi terkait tidak antisipatif terhadap konsekuensi dan dampak dari Kenaikan Harga BBM dunia dan Indonesia
  • Menurut PLN, penyebab utama dari krisis energi listrik di Indonesia karena tidak berimbangnya pasokan yang dimiliki PLN dengan permintaan energi listrik oleh konsumen (masyarakat)
  • Dikabarkan karena tersendatnya pasokan batu bara pada sumber pembangkit energi listrik. Benarkah? Bila benar, apakah karena masalah harga BBM yang tinggi? Tanya Kenapa.
  • Dikabarkan karena masalah teknis, yakni kerusakan pada sumber pembangkit energi listrik. Benarkah? Tanya Kenapa.
  • Dugaan kuat, masalah harga BBM untuk pengangkutan Batu Bara dan/atau Mafia Energi Indonesia. Ya semua orang tahu bahwa INDONESIA adalah LADANG TIKUS dan BAJINGAN berdasi dan berduit.
  • Dugaan Kuat, Krisis Mental Pejabat, Penguasa, dan Pengusaha Indonesia yang terkait dalam Pengadaan dan Pemberdayaan Energi Listrik di Indonesia. Ya, semua orang tahu mental pejabat di Indonesia. Ya semua orang tahu bahwa INDONESIA adalah LADANG TIKUS dan BAJINGAN berdasi dan berduit.
  • Kita tentu tahu bahwa Harga BBM yang tinggi sangat beresiko terhadap terjadinya krisis energi listrik. Nah bila ini yang menjadi sebab, maka tentu masalh ini akibat ulah dari Sdr. JUSUF aKAL-akaLAn yang selalu sok bergaya memainkan peran sebagai RI-1 yang secara bodoh menjadi king maker pembuatanbanyak keputusan kenegaraan tidak cerdas seperti “Menaikkan Harga BBM Indonesia” tanpa memikirkan dengan akal sehat (bukan akal seorang pengusaha) banyaknya dampak negatif dan resiko akibat keputusan tersebut, dan tanpa memikirkan banyak solusi lain (selain menaikkan harga BBM) untuk menjaga kestabilan Anggaran APBN dan meningkatkan pemasukan kas negara seperti: Pembatasan Penggunaan Kendaraan Pribadi untuk menghemat BBM, Pembatasan Pembelian BBM, Penarikan investor dengan lebih intensif dengan ribuan cara, peningkatan pemasukan kas negara dari sektor pajak, pemberantasan korupsi dan kolusi di lingkungan pemerintahan dan lembaga lain yang terkait, Pennggenjotan dan peningkatan daya dan mutu serta hasil dari sektor riil – UKM di indonesia, dan masih banyak lagi solusi cerdas lain yang lebih arif, bijaksana, dan berpihak kepada masyarakat.
Dampak Negatif Krisis Energi Listrik di Indonesia:
  1. Dunia Usaha mengalami hambatan hingga stagnasi dalam menjalankan usahanya,
  2. kerugian pelaku usaha secara materiil (money loss)
  3. kerugian pelaku usaha secara inmateriil seperti:
  • berkurangnya hingga hilangnya kepercayaan konsumen terhadap pelaku usaha,
  • terjadinya pengangguran karena karyawan terpaksa diliburkan,
  • resiko kerusakan mesin karena mesin sering tidak bisa dijalankan,
  • kehilangan efisiensi waktu dan tenaga, martabat umat dan bangsa Indonesia di mata dunia — Apa Kata Dunia?,
  • berkurangnya hingga hilangnya kepercayaan konsumen energi listrik di Indonesia terhadap Pemerintah dan PLN
  • Larinya Investor Domestik maupun Asing dari pasar Indonesia karena tiadanya jaminan energi listrik dan jaminan usaha di Indonesia serta berkurangnya hingga hilangnya kepercayaan terhadap Pemerintah dan PLN
  • Rentetan masalah dari larinya Investor berakibat banyak hal diantaranya, terhambatnya kemajuan pembangunan ekonomi dan bidang lain yang terkait baik di lingkup kenegaraan maupun daerah
  • Kualitas dan kuantitas Pencurian Listrik oleh warga makin meningkat
  • Terhambatnya kreativitas anak bangsa yang menggunakan sarana listriknya untuk implementasi kecerdasan otaknya
  • Terganggunya proses recovery pasien dan pengembangan penemuan di laboratorium pada dunia kesehatan.
  • Resiko gejolak sosial pada masyarakat luas yang bisa berakibat menjadi chaos.
Solusi masalah Krisis Energi Listrik di Indonesia:
  1. PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus melakukan perbaikan kebijakan pengadaan dan distribusi listrik,
  2. PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus melakukan perbaikan instalasi, infrastruktur, dan teknis pengadaan energi listrik,
  3. PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus melakukan perbaikan pola distribusi listrik ke konsumen,
  4. Pemerintah melalui PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus memberikan Jaminan keberadaan dan keberdayaan energi listrik per 1×24 Jam kepada konsumen dan pihak investor, baik domestik maupun asing.
  5. Pemerintah harus memiliki sistem kontrol dan sistem filter yang baik untuk menyaring siapa yang layak diberi kepercayaan dan kewenangan untuk melakukan pengadaan, pengelolaan, dan distribusi energi listrik ke konsumen (masyarakat)
  6. Sikat habis Mafia Energi di Indonesia, khususnya Mafia Energi Listrik dan Batu Bara, khususnya pemilihan pejabat di lingkungan PLN dan proses tender swasta untuk pengadaan energi listrik dan batu bara.
  7. DPR dan DPRD harus tanggap terhadap masalah ini dengan melakukan sidak dan pengusutan masalah krisis energi listrik di lapangan, dan bila terbukti ada indikasi unsur kesengajaan hingga mengakibatkan terjadinya krisis energi ini, hingga mengarah pada pidana, maka Pihak POLRI wajib turun tangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan guna segera menuntaskan masalah agar tidak berkepanjangan
  8. Konsumen harus membiasakan diri berhemat (tidak konsumtif) dalam menggunakan energi listrik
  9. Kompensasi Riil dari PLN dan Pemerintah kepada konsumen energi listrik (seperti pada tahun 2005) sebagai ganti rugi atas pemadaman listrik secara berkala, bergilir, dan sepihak.
  10. Disarankan bagi konsumen energi listrik untuk memasang Genset (electrical power backup device) karena PLN dan Pemerintah makin tidak bisa dipercaya dan diandalkan (higly recommended)
  11. Not Bullshit from the Rats!
Begitu pentingnya energi listrik bagi kelangsungan kegiatan manusia, karena itu kita juga harus ikut membantu untuk mengendalikan penggunaan energi listrik, yang dimulai dari diri kita masing-masing, contoh kecilnya kita lihat didunia kos-kosan. Pada penggunaan peralatan listrik dalam sebuah kos-kosan,
seringkali terjadi pemakaian yang tidak terkontrol. Misal, penghuni/penyewa meninggalkan ruangan/kamar kos dalam kondisi lampu, kipas angin, atau komputer dalam keadaan masih menyala. Dengan demikian, akan terjadi pemborosan pemakaian listrik yang mungkin sebenarnya tidak dikehendaki oleh pemilik kos, dan bahkan akan membuat biaya pembayaran listrik melonjak. Sehingga diperlukan suatu alat pengendalian listrik secara otomatis dari pihak pemilik kos, jadi ketika diketahui kamar kos sedang tidak dipakai/ditinggal keluar
oleh penyewa, maka listrik tidak dialirkan ke kamar.


BATASAN MASALAH
Pada laporan ini hanya membahas pengontrolan atau pengawasan penggunaan energi listrik di dunia kos-kosan, karena dunia kos-kosan sangat rentang sekali dalam hal pemborosan energi listrik.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam laporan ini adalah :
1.      Bagaiman mengatasi penggunaan energi listrik yang berlebihan di dunia kos-kosan dengan menciptakan suatu sistem komputer atau sistem monitoring penggunaaan energi listrik menggunakan intranet
2.      Bagaimana merancang dan membuat alat monitoring energi listrik ini dapat memberitahukan dan mencatat hasil penggunaan listrik disebuah kamar kos.
TUJUAN
  1. Untuk merusaha menghemat energi listrik  khususnya di dunia kos-kosan
  2. Membantu negara dalam mengatasi krisis energi listrik
  3. Dengan terciptanya sistem ini dapat membantu penghuni kos-kosan dalam menghemat biaya listrik
  4. Membuat aplikasi monitoring dengan menggunakan Personal Komputer (PC)
KEGUNAAN HASIL
Di tinjau dari masyarakat sistem ini sangat membantu dalam usaha menghemat energi listrik, sehingga ikut membantu meringankan dalam pembayaran tagihan listrik.
Di tinjau dari dunia kos-kosan, siste ini membantu menghemat penggunaan listrik dan meringankan tagihan listrik di kos-kosan.
Penulis pribadi dengan terciptanya sistem ini merupakan kebanggaan yang tidak ternilai harganya, selain dapat membantu orang lain dalam penghematan energi listrik, penulis pun ikut membantu program pemerintah dalam pengendalian penggunaan energi lisrtik yang berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya krisis energi listrik disuatu negara khususnya Indonesia.
Dengan adanya laporan ini dan terciptanya sistem ini diharapkan dapat membantu peneliti berikutnya yang hendak meneliti tentang penggunaan listrik di Indonesia sebagai referensi. Dan diharapkan usaha pengembangan yang dilakukan peniliti tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti di banyak negara lain, kontur sektor kelistrikan di Indonesia sebagian telah dibentuk oleh sejarah, keadaan geografis dan ketersediaan sumber daya alam Indonesia. Walaupun pada pemerintahan colonial Belanda dan setelah kemerdekaan tahun 1945 sudah ada perusahaan swasta komersial yang memproduksi listrik, pemerintah nasional mengambil peranan dalam pembangunan sektor ini selama 50 tahun terakhir (Pelangi, 2000). Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) didirikan pada 1950 dan telah menjadi pemain kunci dalam cepatnya pembangunan sector kelistrikan (Pemerintah Indonesia, 1998a). Hingga 1990-an, PLN adalah salah satu perusahaan listrik terbesar di dunia dengan total pelanggan 22 juta dan lebih dari 50.000 karyawan (Pelangi, 2000). Hingga tahun 2000, Indonesia memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 39,5 GW (Giga Watt), 20,76 GW (56%) dibangkitkan oleh PLN.
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen / komponen listrik yang saling berhubungan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Energi adalah suatu kerja dimana kita memindahkan sesuatu dengan mengeluarkan gaya sebesar satu newton dengan jarak tempuh / sesuatu tersebut berpindah dengan selisi jarak satu meter.
Menurut Naumann (Algemeine Und Physikalishe Chemei, Heidel Berg 1877, hal : 675) daya “elektruk – motive kontak mengubah panas menjadi listrik”. Ia berpendapat  “wajarnya perkiraan bahwa kemampuan daya-daya ini untuk memproduksi listrik bergantung pada kuantitas panas yang ada.
Pemakaian energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat sulit melepaskan diri dari kebutuhan dengan energi listrik, semakin lama tidak ada satu pun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik. Karena semua ini manusia setiap hari harus berpikir bagaimana memciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efisien.  Beberapa pendapat mengenai akibat dari krisis ketenagalistrikkan di Indonesia dan berbagai solusi yang diambil dalam mengatasi masalah krisis energi listrik.
Yang memetik keuntungan adalah sektor swasta pada proses reformasi yang memperbesar partisipasi mereka dalam sektor ketenagalistrikan. Beberapa ada yang mencoba untuk mempengaruhi proses reformasi dan mencarikonsesi dari pemerintah. Dalam konteks ini, bahkan jika liberalisasi dalam sector ketenagalistrikan menyebabkan pemerintah keluar dari bisnis pasokan listrik, untuk memastikan fungsi-fungsi pemerintahan secara jelas membutuhkan peran dan kemampuan yang kuat dari negara (Brinkerhoff dan Crossby, 2002).
Di negara berkembang yang kecil, ada suatu pertukaran antara membagi-bagi pembangkit dengan baik guna menjamin suatu kompetisi dan menjamin skala ekonomi dalam pembangkitan tenaga listrik (Bacon, 1995; Besant-Jones, 1996).
Di banyak negara-negara hanya 5 sampai 20 persen masyarakatnya memiliki akses ke jaringan tenaga listrik, dengan sebagian terbesar akses ini adalah untuk
masyarakat perkotaan (Bhagavan, 1999). Angka yang kecil ini mencerminkan kegagalan pendekatan tenaga listrik publik yang tersentralisasi untuk menjamin akses ke layanan jaringan listrik. Ada beberapa alasan penyebab kegagalan ini. Daerah yang miskin, khususnya, seringkali menyebabkan biaya pelayanan listriknya menjadi amat mahal, karena daerah ini sukar dijangkau dan rendahnya tingkat populasi, tingginya tingkat kehilangan jalur transmisi, kredit dan kolateral yang minimal, dan kurangnya kekuatan politik dan tenaga pembelian (Ehrhardt, 2000; World Energy Assessment, 2000).
Badan Administrasi Listrik Daerah melaksanakan program yang dibangun dengan
biaya publik yang bunganya sangat rendah, suatu model dari koperasi tenaga listrik daerah, perencanaan yang distandarisasikan untuk mengurangi biaya, dan prinsip pencakupan secara universal yang sangat berhasil dalam pembangunan akses jaringan listrik di daerah perdesaan/ terpencil (McClean, 2000).


METODE PENELITIAN
Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan dengan metode sebagai berikut:
Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk mencari dan mempelajari teori-teori yang terkait dengan
yang diharapakan dalam perancangan alat.
Perencanaan Alat
Merencanakan pembuatan alat agar nantinya bisa berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Pembuatan Alat
Setelah melakukan perencanaan maka dilakukan pembuatan rangkaian untuk kemudian
dirakit menjadi satu kesatuan sistem.
Pengujian Alat
Melakukan pengujian alat perbagian untuk mengetahui hasil dari perencanaan dan pembuatan alat.
Menarik Kesimpulan
Menarik kesimpulan dan saran dari hasil perencanaan serta pembuatan alat.

 
DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar